01# Hal Itu Mudah Bagi-KU
Kita jika menginginkan satu urusan tentunya akan mencari penyebabnya, lumrah sekali.. namun apabila Allah Ta’ala menghendaki satu urusan, sebab bukan menjadi pertimbangan sedikitpun bagi-Nya.. Begitu pula Maryam ‘alaihassalam saat diberikan kabar gembira dengan seorang anak, dia melihat penyebab hal tersebut tak mungkin terjadi.. untuk itu ia berkata;
قَالَتْ اَنّٰى يَكُوْنُ لِيْ غُلٰمٌ وَّلَمْ يَمْسَسْنِيْ بَشَرٌ وَّلَمْ اَكُ بَغِيًّا
“Bagaimana akan ada bagiku seorang anak laki-laki, sedang tidak pernah seorang manusiapun menyentuhku dan aku bukan (pula) seorang pezina!” (QS. Maryam [19]: 20).
Tafsir Ibnu Katsir:
Oleh Ismail bin Umar Al-Quraisyi bin Katsir Al-Bashri Ad-Dimasyqi:
Firman Allah subhanahu wa ta’ala:
Maryam berkata,
“Bagaimana akan ada bagiku seorang anak laki-laki.
Maryam merasa heran dengan berita tersebut, maka ia mengatakan,
“Bagaimana aku bisa punya anak laki-laki,”
dengan cara apakah akan terjadi kelahiran anak laki-laki seperti itu dariku, padahal aku bukanlah wanita yang bersuami, dan mustahil aku berbuat lacur.
Karena itulah dalam ayat selanjutnya disebutkan bahwa Maryam berkata:
…sedangkan tidak pernah seorang manusia pun menyentuhku dan aku bukan pula seorang pezina.
Al-bagyu artinya zina.
Di dalam Hadits disebutkan bahwa Nabi ﷺ melarang (memakan) maskawin pelacuran, yakni imbalan yang diberikan kepada pelacur.
Maryam melihat pada sebab-sebab kelahiran.. Namun Allah Ta’ala menjawab;
“Jibril berkata: “Demikianlah”. Tuhanmu berfirman: “Hal itu adalah mudah bagi-Ku; dan agar dapat Kami menjadikannya suatu tanda bagi manusia dan sebagai rahmat dari Kami..”
Tak ada sesuatu pun yang mampu melemahkan Allah.. dan Allah Maha berkuasa Atas segala sesuatu..